Ada candi di Jerman?
Itulah
yang hinggap di kepala saya ketika pertama kali melihat monumen
menakjubkan yang ada di kota Leipzig ini. Bentuknya memang mirip candi
yang ada di Indonesia, pun bebatuan yang menjadi bahan bangunannya.
Orang Jerman menyebutnya Voelkerschlachtdenkmal atau lebih dikenal
dengan nama Battle of Leipzig atau Battle of Nation. Monumen terbesar
di Jerman ini dibangun untuk memperingati pertempuran antara pasukan
koalisi; Prussia (Jerman), Austria, Rusia, dan Swedia, melawan pasukan
Napoleon Bonaparte, kaisar Prancis, yang berlangsung di Leipzig pada
tahun 1813. Dalam perang ini, Napoleon menderita kekalahan hingga harus
mengasingkan diri ke Elba, sebuah pulau di Italia.
Selama
tinggal di Leipzig (November 2001-Desember 2005),
Voelkerschlachtdenkmal ini merupakan objek wisata favorit saya. Hampir
setiap teman atau tamu asal Indonesia yang berkunjung ke Leipzig saya
ajak ke sini. Karena selain indah, monumen yang selesai dibangun pada
tahun 1913 ini juga unik dan bernilai sejarah tinggi. Ya, mungkin
penampilannya sedikit seram dengan warna bangunan yang gelap,
namun menurut saya malah terkesan gagah dan menyiratkan kekuasaan yang
besar. Bangunan ini menjulang tinggi hingga 91 meter. Di dalamnya
banyak patung-patung menakjubkan, lengkap dengan karangan bunga di atas
batu nisan perunggu.
Untuk
mencapai puncak Voelkerschlachtdenkmal, kita harus mendaki 500 anak
tangga terlebih dahulu (mungkin sekarang sudah ada lift?). Hm lumayan
buat olahraga betis! Namun, semua itu terbayar ketika kita dapat
menikmati pemandangan kota Leipzig yang sangat indah dari puncaknya.
Leipzig merupakan kota terbesar di negara bagian Sachsen (Saxony), Jerman. Uniknya, tak seperti kota besar yang biasanya crowded,
kota Leipzig justru sangat tenang, bersih, dan teratur. Meskipun
fasilitasnya serbamodern, namun tata kotanya masih mempertahankan
bangunan-bangunan lama yang cantik dan terawat. Tak salah jika kota ini
mendapat julukan Kleine Paris yang artinya Paris Kecil karena
keindahannya.
Di
bagian depan Voelkerschlachtdenkmal, ada kolam buatan yang sangat
besar, sebagai simbol banyaknya air mata yang tumpah dalam pertempuran
yang menewaskan lebih dari 120.000 prajurit tersebut. Bayangan
Voelkerschlachtdenkmal yang memantul dari air kolam menambah keindahan
tempat ini. Di bulan Juli, biasanya kolam ini berubah fungsi menjadi
tempat diadakannya perlombaan Badewannenrennen yang artinya balapan bak
mandi, semacam balap perahu di mana perahu yang digunakan berbentuk
seperti bak mandi (bathtub). Seru dan lucu sekali! Dan di musim dingin, biasanya air kolam ini membeku dan bisa ditapaki.
Untuk mencapai Voelkerschlachtdenkmal tidaklah sulit. Dari Hauptbahnhof (main station),
kita cukup naik Straenbahn (tram) lini 15 jurusan Meusdorf sekitar
sepuluh menit--tak perlu gonta-ganti kereta--lalu turun di Haltestelle
Voelkerschlachtdenkmal dan berjalan kaki sedikit untuk masuk ke lokasi.
Gampang sekali, bukan?
Saya
merekomendasikan Voelkerschlachtdenkmal sebagai objek wisata pertama
yang harus dikunjungi jika Anda sedang berada di Leipzig. Nah, berminat
datang ke sini? []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar