Jumat, 05 Juli 2013

Memotivasi Anak untuk Membaca

Anda sudah mengenalkan buku pada anak Anda sejak dini? Kemudian anak Anda menjadi suka
membaca dan tergila-gila pada buku? 


Jangan kaget jika kemudian Anda merasa kewalahan menyediakan sebarek-abrek bacaan untuknya. Karena itu memang merupakan suatu proses yang wajar, sebagai akibat dari usaha Anda mengajarinya mencintai buku. Dan bersyukurlah karena anak yang suka membaca umumnya lebih unggul dan cerdas karena dia lebih mudah memahami apa yang dibacanya.

Nah, bagaimana jika anak Anda tidak suka membaca?
Rasanya hampir tidak mungkin ada anak-anak yang tidak suka membaca. Karena umumnya, ketika anak sudah belajar membaca sejak masuk sekolah, maka anak akan cenderung mempraktikkan kemampuan barunya itu dengan membaca tulisan apa saja yang ditemuinya. Oleh karena itu tanya kenapa pada diri kita sendiri selaku orangtua.

Apakah kita sudah memfasilitasi anak untuk membaca dengan menyediakan bahan bacaan yang cukup untuknya? 
Bahan bacaan bisa berupa apa saja (tak harus buku) dan boleh baru boleh bekas.
Apakah kita sudah memberikan lingkungan yang kondusif untuk anak agar dapat membaca dengan tenang? 
Jangan-jangan, di rumah TV menyala 24 jam karena selalu saja ada orang yang menontonnya. Atau, mainan elektronik selalu bisa dimainkan oleh anak kapan pun, sehingga dia sibuk dengan game-nya itu. Dalam hal ini, mengatur jadwal kegiatan anak di rumah menjadi sangat penting, sehingga ada waktu-waktu di mana dia harus belajar, bermain, membaca, dll.

Saya sudah memberikan buku-buku untuk anak saya, tapi dia tidak mau membaca!
Jika itu masalahnya coba belajar memahami bacaan apa yang disukai anak bukan yang menurut orangtua akan disukai anak. Caranya bisa dengan mengenalkan berbagai genre bacaan anak. Bisa jadi, jika selama ini Anda menyuguhkan bacaan yang banyak gambar semacam pictorial book (cergam) atau chapter book, ternyata anak Anda menyukai novel yang lebih tebal dan lebih menantang!

Kebanyakan anak belum bisa menentukan bacaan yang benar-benar disukainya, sering kali dia memilih karena melihat cover bukunya yang cantik dengan ilustrasi yang menarik. Atau, pengetahuan mereka yang terbatas, membuat mereka tidak tahu genre-genre buku yang ada. Untuk itu, tak ada salahnya mewawancarai mereka atau melakukan trial and error dalam memilihkan bacaan untuk mereka. Yang jelas, error di sini bukan berarti buku itu berisi hal yang tidak baik, melainkan kita berusaha menebak-nebak bacaan apa yang cocok untuk anak.

Harus disadari pula, semakin hari anak beranjak semakin besar. Ini juga memengaruhi minat baca dan jenis bacaan yang akan dipilihnya. Oleh karena itu, sempatkan waktu untuk mendampingi anak atau berusaha peka terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya, khususnya dalam hal bacaan.

Dan, satu hal lagi yang tak dapat dianggap sepele, kebiasaan membaca bisa ditularkan oleh orangtua. Karena itu kecintaan membaca sebaiknya diawali dari orangtua dulu, sehingga anak akan meniru kebiasaan itu. Bukankah orangtua akan senang dan bangga jika anak meniru hal-hal positif dari mereka? Tentu saja!
 
So, berikan bacaan terbaik yang cocok untuk anak Anda, dan anak Anda pun akan semakin semangat membaca. Semoga! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar