Jumat, 05 Juli 2013

Jangan Khawatir Mengunjungi Schloss Sans Souci!

Ya. Schloss Sans Souci memang berarti istana tanpa kekhawatiran. Schloss (bahasa Jerman) berarti istana, sedangkan sans souci (bahasa Prancis) berarti tanpa kekhawatiran. Raja Friedrich II, raja Prusia yang membangun istana ini pada tahun 1744, memang menjadikan Schloss Sans Souci sebagai tempat berstirahat di musim panas, terlepas dari beratnya tugas-tugas kenegaraan. Istana cantik ini terletak di kota Potsdam, negara bagian Brandenburg, Jerman.
13730022791338611691
Schloss Sans Souci
1373003635653052167
Suatu hari di pengujung musim panas, usai melakukan perpanjangan paspor di Berlin, saya dan keluarga menyempatkan diri mengunjungi kota Potsdam, sebuah kota bersejarah yang ditetapkan sebagai salah satu situs kebudayaan dunia oleh UNESCO. Jarak antara Berlin dengan Potsdam memang tidak terlalu jauh, sekitar 30 kilometer dan hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit dengan kereta.
Dari stasiun kereta, bisa dilanjutkan dengan bus. Tidak jauh, kok. Jangan khawatir! :D
1373003706548156968
13730024931685909397
Gerbang depan istana, tapi masuknya bukan dari sini
Saat itu cuaca sudah mulai dingin karena musim gugur mulai menyapa, ditambah hujan rintik-rintik yang terus membasahi, membuat kami harus merapatkan jaket dan tak melepas topi. Kami duduk menunggu di teras istana hingga hujan agak reda sambil menikmati pemandangan di sekitarnya.
137300294266569662
Menunggu hujan
137300375251562484
Terlihat banyak orang berpayung yang sedang mengantre untuk masuk ke dalam bangunan istana. Kami sendiri tak berniat masuk ke dalam istana karena harga tiketnya yang cukup mahal, sekitar 17 Euro per orang. Terlebih, paling-paling seperti peraturan di istana-istana lain yang pernah kami kunjungi, kemungkinan besar pengunjung dilarang untuk memotret. Padahal yang perlu, kan fotonya, hehehe.
13730029952091159625
Antrean masuk ke istana
1373003214797648999
Bangunan Schloss Sans Souci inikalau dilihat-lihatmirip dengan Schloss Schoenbrunn di Austria yang sama-sama berwarna kuning cerah, namun berukuran lebih kecil. Bagian tengah Schloss Sans Souci berbentuk bundar dengan kubah berwarna hijau. Sayap Timur merupakan istana raja, sedangkan sayap Barat adalah ruangan untuk tamu. Sama seperti Schloss Schoenbrunn, Schloss Sans Souci juga disebut-sebut sebagai saingan Istana Versailles, Prancis. Tapi, sepertinya kecantikan dan kemegahan Istana Versailles cuma bisa ditandingi oleh Istana Schoenbrunn.
1373003261786694336
Taman istana
13730034872055909685
Itu pohon anggurnya
Yang menarik dari Schloss Sans Souci adalah taman dan kebunnya yang sangat luas dan dibuat bertingkat-tingkat sehingga kami harus melewati banyak tangga untuk pergi ke sana. Kolam besar dengan air mancur di tengahnya melengkapi keindahan taman ini. Sementara itu, pohon anggur dibiarkan merambat di sisi tangga, di pagar, maupun di dinding gazebo taman. Wow, kalau pohon anggurnya berbuah, tinggal petik, dong!
13730033901324468973
Gazebo taman
13730034361144620113
Setelah puas melihat-lihat istana dan taman, kami bergerak menuju Historische Windmuehle atau Historic Windmill of Sans Souci, kincir angin bersejarah yang masih berada di lingkungan istana. Kincir angin ini dibangun dengan gaya Belanda pada tahun 1738, beberapa tahun lebih dahulu dibandingkan Schloss Sans Souci sendiri. Sempat hancur terkena bom dalam Perang Dunia II, kincir ini kemudian direnovasi kembali setelah telantar bertahun-tahun. Kini, Historische Windmuehle menjadi museum dan terbuka untuk pengunjung, di mana pengunjung dapat melihat dari dekat bagaimana kincir tua ini bekerja.
1373003557426808987
Historic Windmill
1373003938541424814
Ada odong-odong buat keliling
Cukuplah beberapa jepretan untuk mengabadikan keberadaan kami di sekitar kincir angin tua tersebut. Kiranya waktu serta cuaca dingin dan basah sudah tak memungkinkan kami untuk berlama-lama di luar lagi, terlebih karena kami membawa anak-anak. Kalau soal ini, boleh, deh, sedikit khawatir masuk angin. :D Kami pun memutuskan segera kembali ke Berlin untuk kemudian pulang ke Leipzig.[Be]

(Tulisan ini menjadi headline www.kompasiana.com tanggal 5 Juli 2013).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar