Rabu, 11 Februari 2015

Today You’re Muslim, How about Tomorrow?



Saya tertegun ketika mendengar kabar bahwa seorang teman satu kost saya dulu sekarang sudah murtad. Nauzubillahi min zalik. Rasanya nggak percaya banget. Dia hijaber yang jatuh cinta pada laki-laki nonmuslim. Kemudian, menjelang pernikahan mereka berdua, calon suaminya memeluk Islam. Sekarang, entah bagaimana, justru keadaan berbalik, dia yang mengikuti agama suaminya.
            Ya Allah …. Tanpa rahmat-Mu, tanpa perlindungan-Mu, betapa lemah iman kami, betapa sulit menjaga akidah kami, betapa kami tak berdaya dibujuk rayu setan.  
            Siapa yang dapat menjamin bahwa seseorang yang terlahir sebagai muslim juga akan mati sebagai muslim? Siapa yang dapat menjamin bahwa esok hari kita masih berada dalam golongan orang-orang muslim?
Tak seorang pun.
Setiap saat, godaan-godaan setan selalu datang menggempur pikiran kita untuk berbuat dosa dan mempersekutukan-Nya. Tak peduli saat kita sehat, sakit, bahkan saat sakaratulmaut. Seseorang yang saleh bahkan ulama pun tak luput dari godaannya, sehingga pernah terdengar seorang ulama murtad sebelum meninggalnya. Nauzubillah. Seorang ulama saja bisa murtad, bagaimana dengan kita yang awam dan miskin ilmu ini?
Sahabat, janganlah takabur dengan ilmu yang kita peroleh dan ibadah yang telah kita lakukan. Teruslah belajar dari Alquran dan hadis, juga dari mereka yang lebih baik dari kita. Mendekatlah pada orang-orang yang mendekatkan kita dengan Allah. Menjauhlah dari orang-orang yang menjauhkan kita dari Allah. Jagalah akidah diri kita, keluarga kita, anak cucu kita, dan orang-orang yang kita cintai. Karena, merekalah orang pertama yang kelak akan mengingatkan kita bila akidah kita mulai tergelincir.  
Pun, janganlah memandang rendah pada orang-orang yang ilmu dan ibadahnya belum sebaik kita. Bisa jadi kelak merekalah calon penghuni surga. Kita tidak pernah tahu kapan hidayah datang kepada mereka dan kapan hidayah ditarik dari kita.
Sungguh, manusia itu lemah. Cinta pada dunia, cinta pada manusia, ketakutan akan rasa sakit, keengganan hidup menderita dan sebagainya dapat membuat cintanya kepada Allah sirna. Padahal, cinta yang seyogianya tak pernah pupus itu adalah cinta seorang hamba kepada Rabb-nya. Karena, Dia Mahasempurna, tanpa cela, bagaimana mungkin kita tidak jatuh cinta kepada-Nya?
Manusia diciptakan sebagai makhluk yang banyak salah dan khilaf. Tiada penolong yang dapat menyelamatkan manusia dari kekhilafan selain penciptanya sendiri.  Ikhitiar kita untuk selalu berbuat benar dan tak jemu memperbaiki khilaf adalah jihad, yang kelak akan mendapat balasan dari Allah.
Islam memberikan hukuman yang sangat keras untuk orang yang murtad, bahkan nyawanya pun jadi tak berharga. Ya Allah, semoga dia dapat kembali ke pelukan kasih-Mu ….
Mari kita selalu menyelipkan doa dalam setiap salat kita, semoga Allah mengizinkan kita hidup dan mati sebagai muslim. Amiiin.[be]

1 komentar:

  1. Subhanallah..
    Kisahnya.
    "Wahai zat Yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkan hati kamii atas agama-Mu."
    #Moga kita tetap Istiqomah

    BalasHapus