Siapa
yang tak kenal Hitler, pemimpin Nazi Jerman, yang dulu membantai
orang-orang Yahudi? Kekejamannya memang tak tanggung-tanggung. Bersama
tentaranya, dia bisa membunuh ribuan orang per hari dengan cara yang
sadis. Dan semua itu nyata, benar adanya. Buchenwald (Beech Forest),
bekas kamp konsentrasi Nazi Jerman yang berada di Ettersberg (Etter
Mountain) dekat kota Weimar, menjadi saksinya. Dalam tiga puluh menit
perjalanan dengan bus dari kota Weimar, kita akan sampai di kamp ini.
- Camp Gate

Memasuki
lokasi kamp pertama dan terbesar di Jerman yang didirikan bulan Juli
1937 ini, kita bisa langsung merasakan kesunyian, kemuraman, dan
kepiluan. Terbayang beberapa puluh tahun yang lalu, ribuan orang disiksa
dan dibunuh setiap harinya di sini dengan berbagai macam cara.
Mayat-mayat mereka lalu dikremasi.


Orang-orang
yang dulu dijebloskan ke dalam kamp ini bukan hanya Yahudi, namun juga
tahanan agama dan politik, orang cacat, kaum homoseksual, tawanan
perang, pekerja paksa, penjahat, dan orang-orang yang dianggap dari
kalangan ras rendah. Keadaan tahanan-tahanan ini sungguh mengenaskan.
Mereka tidak mendapat cukup makanan, minuman, bahkan
pakaian, tetapi dipaksa bekerja 14-16 jam sehari, tanpa libur sehari
pun. Mereka melakukan berbagai pekerjaan berat semacam memecah batu,
membuka hutan, membuat saluran air, dan lain-lain. Tak jarang mereka
dipukuli sampai mati ataupun ditembak hanya gara-gara ketahuan
mengobrol.


Tahanan
dari berbagai bangsa di sana tidur di atas semacam dipan kayu berpapan
jarang tanpa alas yang dibuat bertingkat-tingkat dan sempit. Sekilas
mirip seperti bagian dalam oven untuk memanggang kueyang
berlapis-lapis. Sungguh miris mengenang tubuh mereka yang tak berpakaian
menderita karena kedinginan (apalagi di musim dingin yang beku!),
tanpa sedikit pun hawa hangat dari pemanas ruangan. Bahkan, lemak di
tubuh mereka pun tak mencukupi untuk melindungi diri dari udara dingin,
karena tubuh mereka tinggal tulang berbalut kulit. Setiap harinya,
ratusan orang meregang nyawa, baik karena siksaan, kelaparan, kerja
paksa, kedinginan, penyakit, maupun karena digantung, dibakar dan
dibunuh secara massal dalam kamar gas.
- Ruang bawah tanah dengan gantungan untuk menggantung tahanan
- Crematorium Building
Buchenwald
seperti neraka bagi mereka yang dijebloskan ke sana. Harapan hidup
yang sangat tipis, membuat Buchenwald bagai persinggahan terakhir
sebelum berangkat menuju alam baka. Tetapi, secercah asa muncul ketika
terjadi pengeboman yang dilakukan oleh tentara sekutu. Target mereka
sebenarnya adalah menghancurkan gudang senjata Jerman yang berada di
dekat kamp, namun ternyata malah mengenai kamp. Ratusan tahanan tewas
dan sekitar 2.000 lainnya terluka dalam serangan ini. Tetapi juga
memberi angin segar bagi tahanan yang mampu bertahan, karena kondisi
kamp yang hancur membuat mereka bisa terbebas dan selamat.
- Sel
- Bagian dalam krematorium
Di
sini saya berbagi foto-foto Buchenwald yang diambil pada tanggal 24
April 2005, yang sampai saat ini pun tetap membuat saya merinding jika
melihatnya. Semoga tidak ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini.
Amiiiin.[]
- Pot Abu Kremasi


- Area Kamp Utama
(Tulisan ini menjadi headline www.kompasiana.com 5 Januari 2013)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar